Alexander yang Agung dilahirkan di Pella yang dulu merupakan ibukota Kerajaan Macedonia. Ayahnya bernama Philip II dan Ibunya adalah Olympias. Dan selama beliau dari kecil hingga menjadi raja menggantikan ayahnya beliau oleh ayahnya diajar oleh filsuf terkenal saat itu, Aristoteles.
Pada tahun 340 SM Philip II mengumpulkan tentara besar untuk menyerang Byzantium dan Alexander yang agung ditunjuk sebagai panglima perang sementara padahal dia baru berusia 16 tahun. Beliau pun meraih kemenangan pertamanya. Namun sempat terjadi percekcokan antara Alexander yang Agung dengan ayahnya. Hal ini diakibatkan karena ayahnya mau menikah lagi dengan perempuan yang lain. Alexander yang marah langsung meninggalkan rumah walaupun akhirnya diminta ayahnya untuk balik kembali.
Tapi ketika Philip II dan Alexander yang Agung untuk menikahkan putrinya. Namun dia justru dibunuh oleh prajuritnya sendiri. Alexander yang melihat itu langsung membunuh prajurit tersebut. Menurut saya prajurit itu membunuh ayahnya Alexander dikarenakan diberi bayaran yang tinggi oleh Ibunya Alexander karena dendam suaminya ingin menikah kembali dengan wanita lain. Buktinya sewaktu ayahnya Alexander dibunuh dia malah tersenyum.
Setelah itu Alexander yang Agung naik tahta pada usia 20 tahun menggantikan ayahnya yang mangkat. Mendengar ini kota-kota di Yunani yang telah tunduk kepada kerajaan Macedonia seperti Athena dan Thebes memberontak namun dapat dipadamkan oleh Alexander yang Agung.
Pada tahun 335 SM Alexander yang Agung dengan hanya membawa 30.000 pasukan menyerang Persia dibawah pimpinan Darius III. Alexander yang Agung berhasil menaklukkan Persia dan berbalik menyerang Mesir yang merupaka jajahan Persia. Tentara Persia di Mesir menyerah tanpa perlawanan dan oleh rakyat Mesir Alexander yang Agung diangkat menjadi dewa.
Setelah itu Alexander berbalik ke Persia lagi dan menyerang Darius III yang bertahan di Ibukotanya. Darius III melarikan diri dan tentara Alexander yang Agung menang lagi. Tetapi datang kepada Alexander yang Agung jenderal Persia yang membunuh Darius III. Alexander yang Agung marah besar dan jenderal tersebut dibunuhnya sendiri. Darius III pun oleh Alexander yang Agung dikubur dengan sangat mewah.
Setelah penaklukkan itu Alexander yang Agung balik ke Macedonia. Tetapi para prajuritnya mengkritik bahwa dia telah memasukkan kebudayaan Yunani-Macedonia-Persia menjadi satu. Dan orang-orang Persia boleh masuk tentaranya. Para prajurit tersebut memberontak di kota Opis. Para Pemimpin pemberontakan dieksekusi namun prajuritnya dimaafkan.
Dan akhirnya Alexander yang Agung mengalami demam 11 hari dan akhirnya meninggal. Akibatnya belum jelas. Namun ada suatu cerita ketika itu Alexander yang Agung habis dari rumah prajurit-prajuritnya dan ingin ke Istananya. Datang seorang nenek-nenek berpakaian hitam berkata " Hai Alexander kamu bila masuk kedalam sana maka kamu tak akan bisa keluar kembali" Namun oleh Alexander yang Agung tidak dihiraukan dan memang benar kutukan itu benar-benar terjadi. Alexander yang Agung pun meninggal misterius. Sampai sekarang belum ada sumber sejarah yang menemukan fakta tentang sebab kematian Alexander yang Agung.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar